“Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tenut sedih hati.”
(Nehemia 2:2)

Rudolf kaya, tetapi pelit. Ia jarang sekali membantu orang lain. Namun suatu hari, Rudolf membuat temanteman sekelasnya terkejut. Ia memberikan tabungan di celengannya untuk temannya yang sakit. Ia mendengar bahwa temannya ini sakit dan tidak memiliki biaya untuk berobat.

Adik-adik, mari kita membaca Kitab Nehemia 2:1-10! Sejak mendengar kabar buruk tentang Yerusalem, Nehemia sangat sedih. Saat bertugas menyajikan minuman bagi Raja Artahsasta, wajahnya terlihat muram. Raja pun bertanya, “Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit?” Nehemia lalu menceritakan isi hatinya tentang kondisi Yerusalem. Raja bertanya lagi, “Jadi, apa yang kauinginkan?” Nehemia memberanikan diri agar diizinkan pulang ke Yerusalem. Ia ingin membangun tembok kota itu. Raja mengabulkan permintaannya. Nehemia pun pulang ke Yerusalem.

Adik-adik, berbuatlah sesuatu ketika itu dibutuhkan. Ketika rumah berantakan, rapikanlah. Ketika kelas kotor, bersihkanlah. Ketika teman terjatuh, bantulah. Ketika teman sedih, hiburlah. Jika kita bisa membantu, segeralah lakukan.

Doa:

Bapa di Surga, mampukan aku berbuat baik ketika diperlukan
oleh orang lain. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.