Kisah Para Rasul 5:12-20

Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati.
(Kisah Para Rasul 5:17)

Ada sebuah ungkapan yang mengatakan: “Iri hati adalah sebuah penghancur kebahagiaan”. Setujukah kamu dengan ungkapan ini? Memang iri hati dapat menghancurkan kebahagiaan kita. Bayangkan saja kalau setiap kali kita melihat orang lain yang berhasil lalu kita menjadi iri kepada mereka, sukacita kita bisa hilang seketika. Padahal, sebenarnya kita pun punya banyak hal untuk disyukuri dan merasa sukacita.

Lebih dari itu, iri hati juga berbahaya karena bisa merusak kehidupan orang lain. Kamu tentu ingat peristiwa pembunuhan pertama yang dicatat dalam Alkitab, waktu Kain membunuh Habel karena iri hati. Teks Alkitab hari ini juga menunjukkan bahwa orang yang dikuasai iri hati dapat melakukan tindakan yang mencelakai orang lain. Imam Besar dan orang-orang Saduki iri terhadap para murid Tuhan Yesus yang diikuti oleh banyak orang setiap kali mereka mengajar atau mengadakan mukjizat. Digerakkan oleh iri hati, Imam Besar dan orang-orang Saduki itu menangkap para murid dan memasukkannya ke dalam penjara kota (ay. 17-18). Tujuannya jelas, yaitu supaya mereka berhenti mengabarkan Injil. Namun, Tuhan tidak tinggal diam. Tuhan mengutus seorang malaikat untuk menolong murid-murid-Nya itu keluar dari penjara tanpa diketahui oleh penjaga. Setelah di luar penjara, mereka pun kembali mengabarkan Injil.

Teens, hati-hati dengan iri hati! Iri hati dapat merusak sukacitamu dan dapat mencelakai sesama. Belajarlah untuk peka terhadap benih-benih iri hati. Jika iri hati mulai muncul, segeralah membuangnya. Berbahagialah bersama orang lain yang berbahagia. Tidak perlu merasa iri karena keberhasilan mereka. Bagian kamu adalah menggunakan dengan sebaik mungkin setiap talenta dan kesempatan yang Tuhan percayakan padamu. Bersyukurlah untuk segala cara Tuhan dalam mengasihi dan menyertaimu!