Matius 12:15-21

“Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya ….”
(Mat. 12:20)

Buluh diartikan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagi tanaman berumpun, berakar serabut, batangnya beruas-ruas, berongga dan keras. Pada zaman Yesus buluh ini tumbuh liar dan mudah dijumpai di sepanjang tepi sungai di Israel. Sebagai tanaman yang jamak ditemui maka buluh tidaklah istimewa. Buluh yang patah sangatlah lumrah bila dibuang orang karena selain tidak ada harganya, juga tidak berguna. Buluh yang sudah terkulai dan tidak tegak lagi adalah tanda bahwa buluh tersebut tidak lama lagi akan mati.

Kehadiran dan pelayanan Yesus menghadirkan pengharapan bagi orang-orang yang terpinggirkan. Orang-orang yang lemah dan tidak berdaya mendapatkan kembali pengharapan mereka setelah berjumpa dengan Yesus. Matius 12 menjelaskan bagaimana Yesus menggenapi nubuat Nabi Yesaya. Yesus Sang Hamba memperhatikan mereka yang membutuhkan kesembuhan, pertolongan dan kekuatan. Ia mengenali umat-Nya yang lemah bagai buluh yang patah terkulai dan mengasihi umat yang padam semangatnya seperti sumbu yang pudar. Yesus meneguhkan mereka yang merasa diri tidak berharga dan kehilangan harapan. Yesus ada untuk menghadirkan asa bagi mereka yang dipinggirkan oleh masyarakat zaman itu.

Youth, beberapa hari lagi kita akan berada di penghujung bulan Juli, sudah separuh perjalanan kita lalui di tahun 2023. Mungkin ada banyak hal yang belum terwujud dan rencana yang hancur berkeping-keping. Namun, jangan berhenti berharap, Tuhan pasti menolong tepat pada waktunya, tetaplah teguh berpengharapan sebab Ia senantiasa mengasihi. Bangkitlah, mulailah hari dengan semangat yang baru. Tuhan akan menolong.

1. Apa yang dilakukan Yesus sehingga banyak orang mengikutiperjalanan-Nya?
2. Hal apa yang menggoyahkan hidupmu?

Pokok Doa: Tetap teguh berpengharapan.