Mazmur 119:121-128

Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih dari pada emas, bahkan dari pada emas tua.
(Mzm. 119:127)

Erik sedang nongkrong bersama teman-temannya di sebuah kafe. Dia merogoh ponsel dari sakunya dan membalas pesan Whatsapp. Budi, temannya bertanya kepada siapakah pesan itu dikirim. Erik menjelaskan bahwa ia memberitahukan kepada orangtuanya bahwa dirinya akan terlambat pulang ke rumah. Awalnya, Erik merasa keberatan dengan aturan yang dibuat oleh orangtuanya itu: baik Erik maupun orangtuanya harus memberi kabar jika mereka akan terlambat atau lebih cepat pulang. Lama-kelamaan mereka menikmati komunikasi itu. Yang menunggu di rumah tidak merasa khawatir, sedangkan yang berada di luar rumah dapat dimintai pertolongan untuk membawakan kebutuhan orang yang ada di rumah. Kepedulian mereka terbangun semakin baik.

Ketetapan, perintah atau aturan sering memberi kesan yang tidak menyenangkan. Ada perasaan seperti dibebani, diawasi, atau mungkin dikekang. Namun, bagi pemazmur menerima ketetapan atau mendengar perintah Tuhan adalah kerinduan dan kecintaan. Semua itu dilakukan pemazmur karena ia telah menerima kasih setia Tuhan selama hidupnya. Bukan hanya itu, pemazmur juga menantikan keselamatan yang Tuhan janjikan.

Youth, kita yang mengasihi Tuhan Yesus akan membaca firman-Nya dengan sungguh-sungguh dan melakukannya dengan setia. Hal itu kita lakukan tanpa beban atau tekanan karena kita melakukannya dalam kebebasan dan sukacita. Semuanya kita lakukan karena kita telah menerima kasih karunia dan janji-Nya. Ingatlah akan kasih setia Tuhan dan janji-Nya yang akan digenapkan sehingga kita akan semakin mencintai firman Tuhan.

1. Apa saja bentuk kasih setia dan janji Tuhan yang dirasakan pemazmur?
2. Sejauh mana kita rindu dan cinta firman Tuhan?

Pokok Doa: Dorongan untuk tetap membaca dan merenungkan firman Tuhan.