Mazmur 75

Tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain.
(Mzm. 75:8)

Bao Zheng adalah seorang hakim dan negarawan terkenal pada zaman Dinasti Song Utara. Karena kejujurannya, ia mendapat julukan Bao Qingtian yang berarti Bao Si Langit Biru, sebuah nama pujian bagi pejabat yang bersih. Musuh-musuhnya menjulukinya Bao Heizi yang artinya si Hitam Bao karena warna kulitnya yang gelap. Kisah hakim Bao pernah diangkat ke dalam film dan populer di tahun 90-an.

Penulisan Mazmur 75 kemungkinan dilatarbelakangi oleh adanya serangan dari Sanherib atau musuh lain yang berbahaya. Dalam situasi yang mencemaskan karena serangan musuh, pemazmur mengajak umat bersyukur dan bersorak-sorak kepada Allah. Sebab, Allah sungguh ada dan Ia adalah hakim yang tidak pernah terlambat untuk bertindak menegakkan kebenaran-Nya. Ia akan menghakimi dalam kebenaran. Akan tiba saatnya, Ia akan menghancurkan tanduk kekuatan orang fasik dan meninggikan tanduk orang benar. Pemahaman bahwa Allah adalah hakim yang benar dan penuh kuasa akan menghibur dan menenangkan umat yang menderita dan tak berdaya.

Youth, dalam hidup yang kita jalani acapkali kita berjumpa dengan ketidakadilan, bahkan mungkin ketidakadilan itu dilakukan oleh orang-orang yang seharusnya menegakkan keadilan. Mungkin saat ini kehidupan kita sedang dikelilingi oleh ketidakadilan. Jangan takluk oleh keadaan, janganlah berhenti berharap kepada Allah karena Ia adalah Hakim yang Adil. Percayalah, akan tiba waktunya bagi Allah untuk menunjukkan keadilan-Nya sehingga kita mengalami kelegaan.

1. Mengapa Allah disebut sebagai Hakim yang Adil?
2. Adakah ketidakadilan yang kamu alami?

Pokok Doa: Kekuatan untuk bertindak adil.