1 Tesalonika. 4:1-8

Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi.
(1Tes. 4:1b)

Siapa dari kita yang tidak pernah kalah melawan godaan? Di saat saya masih kecil, dokter gigi menasihati saya untuk tidak memakan permen manis agar gigi saya tidak berlubang. Namun, saya tidak menuruti nasihat tersebut dan tergoda untuk tetap mengonsumsi permen manis. Akibatnya, gigi saya pun menjadi berlubang dan sakit rasanya.

Umat Tuhan juga bisa demikian. Meskipun mereka telah mendengar sabda kebenaran dan berusaha untuk melakukannya dalam kehidupan sehari hari, tetap ada kemungkinan umat Tuhan kalah terhadap godaan dan jatuh ke dalam dosa. Mereka tahu bahwa hal itu adalah salah, tetapi godaan itu terlalu kuat untuk diabaikan. Itulah sebabnya Rasul Paulus mengingatkan jemaat Tesalonika untuk selalu mengingat Allah di dalam kehidupan mereka. Ia mengingatkan bahwa mereka adalah orang-orang yang sudah diberi anugerah untuk dapat mengenal Allah, bahkan sudah ditebus oleh-Nya. Karena itu, jemaat Tesalonika dipanggil untuk terus mendengarkan serta melakukan apa yang dikehendaki oleh Allah dan menjauhi hal-hal yang cemar karena Allah membenci kecemaran dan dosa.

Apakah ini merupakan hal yang mudah? Sama sekali tidak. Kita sebagai pemuda hidup di tengah dunia yang menawarkan banyak godaan dengan segala kenikmatannya. Banyak hal yang dapat membuat kita jauh dari kebenaran Kristus. Namun, ingatlah bahwa kita semua adalah anak-anak Allah yang telah menerima anugerah keselamatan sehingga seyogianya kita tetap kuat dalam melawan godaan yang ada.

1. Godaan apa yang dialami oleh jemaat Tesalonika?
2. Apa yang harus dilakukan agar bisa melawan godaan dunia?

Pokok Doa: Ketabahan serta kekuatan dalam melawan godaan dunia.