Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa
dan permohonan dengan ucapan syukur.
(Fil. 4:6)

Pada suatu kebaktian lansia saya bertanya, “Siapakah yang dalam hidup ini tidak pernah merasa khawatir, silahkan tunjuk jari?” Ternyata tidak seorang pun mengangkat jari, itu berarti semuanya pernah khawatir atau cenderung selalu khawatir. Lalu saya bertanya lagi tentang ragam kekhawatiran yang sering mereka alami. Ada banyak jawaban, seperti takut sakit, takut mati, takut tidak punya uang, takut ditinggalkan, takut tidak dipedulikan, takut tidak dikasihi, dan lain sebagainya.

Ternyata kekhawatiran yang membayangi kehidupan manusia begitu banyak sehingga merenggut sukacita dan kebahagiaan yang seharusnya dialami. Bagaimana cara menghadapi kekhawatiran yang banyak itu ? Paulus menasihati jemaat Filipi untuk jangan khawatir, pertama caranya dengan mengungkapkan keinginan kita atau kekhawatiran kita kepada Allah dalam doa. Kekhawatiran diatasi dengan cara bicara terbuka kepada Allah yang sanggup mengusir semua kekhawatiran kita, jangan disimpan sendiri di dalam hati. Cara kedua, yaitu dengan mengucap syukur, artinya lawan kekhawatiran kita dengan bersyukur atas tiap perkara yang Tuhan berikan dalam hidup kita. Dengan menghitung berkat Tuhan rasa khawatir akan diganti dengan rasa aman dan damai di hati.

DOA:
Ya Tuhan kami bersyukur atas setiap kebaikan Tuhan yang kami
rasakan tiap waktu. Jauhkan kami dari kekhawatiran yang
merampas syukur dan sukacita kami. Amin.