Kisah Para Rasul 16:13-15

“Jika kamu berpendapat, Kisah Para Rasul 16:13-15 bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku.”
(Kisah Para Rasul 16:15)

“Open Heart, Open Home” adalah judul sebuah buku klasik yang membahas tentang keramahtamahan dalam perspektif Kekristenan. Keramahtamahan selalu dimulai dengan penerimaan akan orang lain. Meski ada perbedaan, pintu itu selalu terbuka. Orang dapat datang mendekat dan kita aktif menyambut, bahkan mengundang mereka. Open heart, open home mengingatkan bahwa penerimaan terhadap sesama dimulai saat kita membuka hati dengan tulus, waktu kita tidak merasa kehadiran orang lain “merepotkan” kita.

Di kota Filipi, Paulus pernah berjumpa dengan seorang perempuan penjual kain ungu, bernama Lidia. Lidia, yang berasal dari Tiatira, adalah seorang yang percaya dan beribadah kepada Allah. Ia mendengarkan segala sesuatu yang dikatakan oleh Paulus, lalu mengundang Paulus untuk menumpang di rumahnya. Tanpa diminta dan tanpa mendapat imbalan, Lidia membuka rumahnya untuk Paulus dan teman-temannya – yang diketahuinya sebagai pelayan Injil. Penyambutan ini bukan sekadar basa-basi sebab Lidia sungguh-sungguh mendesak mereka untuk menerima undangan itu (ay. 15). Penyambutan Lidia terhadap mereka bukan hanya dengan membuka pintu rumahnya, melainkan juga dengan membuka hatinya bagi mereka. Dalam penerimaan dan penyambutan yang tulus itu, ia tidak khawatir jika Paulus dan teman-temannya akan merepotkannya.

Teens, mudahkah kamu menerima sesama? Dalam pertemanan, maukah kamu berteman dengan semua orang? Ataukah kamu cenderung memilih orang-orang tertentu untuk menjadi temanmu? Kamu dapat belajar dari Lidia yang membuka pintu hati dan rumahnya. Pada saat kamu menyapa seseorang, saat berbagi makanan, berbagi cerita, saat bergaul dan membuka pintu rumah bagi seseorang, awalilah dengan hati yang terbuka. Ingatlah penerimaan Tuhan atas diri kita, lalu terbukalah menerima orang lain sebagai sesama yang berharga, bukan sebagai orang-orang yang merepotkan kita.