Kisah Para Rasul 4:32-37

… karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul ….
(Kisah Para Rasul 4:34-35)

Siang itu, Tessa berjalan pulang dari sekolah sambil menggerutu dalam hati. Ia lelah. Sampai di rumah, Tessa menyantap masakan ibunya, tetapi ia tetap tidak merasa bahagia. Ia ingat ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikannya untuk esok. Selesai makan, Tessa langsung mengerjakan pekerjaan rumah itu. Ia tidak merasa tenang jika tugasnya belum selesai. Ibunya senang melihat Tessa rajin belajar. Namun, hanya Tessa yang mengetahui rasa berat di hatinya karena ia mengerjakan semua tugas itu bukan dengan rela, melainkan dengan terpaksa. Tessa tidak ingin mendapat nilai jelek atau dihukum, maka ia terpaksa mengerjakan pekerjaan rumah itu.

Pernahkah kamu mengerjakan sesuatu dengan terpaksa? Seperti Tessa, kita tidak merasa bahagia saat bekerja dengan terpaksa. Hari ini kita belajar dari Jemaat Kristen Mula-Mula yang melakukan sesuatu tidak dengan terpaksa, tetapi dengan rela hati. Mereka menjual tanah, ladang, atau rumah mereka, lalu membawa hasil penjualannya kepada para murid Tuhan Yesus. Kemudian, hasil itu dipakai untuk kepentingan bersama. Menjual tanah, ladang, atau rumah, artinya mereka mendapat hasil yang besar. Namun, mereka tidak menyayangkan harta itu. Mereka memakainya untuk kebaikan orangorang lain juga. Tidak ada yang menyuruh, apalagi memaksa mereka untuk menjual harta miliknya. Iman mereka kepada Tuhan dan kasih mereka terhadap sesama yang menggerakkan mereka untuk berkorban dengan rela hati. Dalam kerelaan itu, mereka bersukacita meskipun ada milik yang harus mereka lepaskan.

Teens, hari ini kita belajar akan pentingnya kerelaan hati. Kerjakanlah segala tugasmu dengan baik karena dorongan dari hatimu sendiri, bukan dengan terpaksa karena ada orang yang menyuruh atau karena sistem yang memberlakukan hukuman. Temukan kebahagiaan sejati saat kamu dapat melakukan segala sesuatu dengan hati yang rela.